SERTIFIKASI DAN INPASSING GURU
Gila. Mungkin kata-kata itu yang paling
tepat untuk menyebutkan gejolak guru dalam mengejar sertifikasi dan inpassing.
Kebijaksanaan pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan guru PNS maupun Non PNS melalui sertifikasi dan
inpassing guru di negeri ini telah membawa semangat di dunia pendidikan.
Guru-guru PNS maupun Non PNS berlomba-lomba mengejar yang namanya sertifikasi
dan inpassing untuk meningkatkan kompetensi atau professionalisme guru.
Di satu sisi harapan pemerintah dengan
adanya sertifikasi ini kompentensi guru maupun profesionalisme guru akan
meningkat. Tapi dalam kenyataannya harapan pemerintah tidak sesuai dengan
rencana, Guru dalam sertifikasi tidak berpikir untuk meningkatkan kompentisi mereka
tapi untuk meningkatkan pendapatan atau gaji guru untuk menutup kebutuhan
hidup,
Sebagai guru swasta saya mulai mengajar
di SLTP Negeri, Selama 3 tahun. Kemudian dilanjutkan di SMK Swasta yang ternama
di kota saya, selama 16 tahun. Jadi saya
sebagai guru sudah ada mengajar selama 19 tahun. Dari tahun 1999 sampai 2016 saya tidak
mengenal atau acuh saja dengan yang namanya sertifikasi atau inpassing. Karena
tugas saya sebagai guru swasta menyita waktu lebih untuk memikirkan kemajuan
sekokah. Tapi sekarang saya bersama-sama
teman guru harus mengejar sertifikasi dan inpassing untuk mendapat status guru professional.
Apa kita sebagai guru dianggap belum professional ?
Berdasarkan informasi yang saya terima
kalau lolos calon guru sertifikasi kita harus kuliah 1 tahun lagi. Baru setelah
itu kita dianggap lolos sertifikasi guru dan berhak menerima tunjangan profesi.
Dengan begitu waktu kita akan terbuang dengan hanya mengejar sertifikasi dan jadwal
untuk mengajar di sekolah akan terganggu karenanya.
Mengajar di sekolah swasta memang jauh
kesejahteraannya bila dibanding guru di sekolah negeri. Tapi itu sudah pilihan
kita untuk bekerja dan mengajar di sekolah swasta.
Professional guru bukan didapat dari
mengejar impian sertifikasi saja tapi bisa kita lakukan dari tanggung jawab
kita sebagai pendidik. Bagaimana kita sebagai guru bertanggung jawab terhadap
anak didik. Jangan sampai anak didik kita terlantar karena hanya mengejar
sertifikasi dan inpassing semata.
No comments:
Post a Comment