Minat Siswa Terhadap
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menurun
Pada siswa kelas II MOA SMK Pancasila 10
Wuryantoro
Tahun Diklat 2008-2009
BAB I
PENDAHULUAN
Tugas
pengajar/guru tidak berakhir tatkala telah selesai menyampaikan materi
pelajaran didalam kelas dengan baik. Seorang pengajar/guru juga mempunyai
tanggung jawab membina siswanya dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya
sehari-hari. Sehingga mereka betul-betul mampu mandiri dengan menggunakan
fakta, konsep, dan teori-teori untuk memecahkan permasalahan yang didapat
didalam kelas.
Seringkali
kita waktu mengajar mendapati siswa tidak sungguh-sungguh menerima pelajaran
atau siswa kurang bisa menangkap materi yang diberikan oleh pengajar/guru.
Untuk hal seperti ini kita jangan langsung menvonis bahwa itu kesalahan siswa.
Kita sebagai pengajar/guru harus mencerna atau mencari latar belakang
permasalahan yang timbul sehingga siswa mengalami stagnasi atau kemandekan
dalam menerima pelajaran.
Untuk
itu kita perlu melihat kondisi lingkungan kelas itu sendiri, jumlah siswa dalam
satu kelas, tingkat kecerdasan dan daya serap maupun daya tangkap siswa.
Disini
kita akan mengadakan penelitian sederhana dengan subjek siswa SMK Pancasila 10
Wuryantoro. Kelas II MOA. Jumlah siswa 35, tingkat kecerdasan hampir sama
merata dengan minim prestasi atau hampir tidak ada.
Karena
SMK Pancasila 10 Wuryantoro termasuk
baru berusia 7 tahun dengan siswa yang bisa dibilang kurang dan anggaran
pendidikan yang tinggi. Walaupun bila dibandingkan dengan sekolah lain masih paling
rendah biaya pendidikannya. Ditambah kondisi perekonomian saat ini sulit,
membuat beberapa anak didik bekerja membantu orang tua, sehingga kadang-kadang
anak didik tidak masuk sekolah karena sibuk bekerja.
SMK Pancasila 10 Wuryantoro didirikan tahun 2001 dengan penerimaan
awal pelajaran 130 siswa kelas I dijadikan 3
kelas. Dengan 15 guru pengampu ditambah stap tata usaha 4 orang. 1 kepala
sekolah dan 1 wakilnya jadi jumlah keseluruhan tenaga karyawqan ada 21 tenaga. Ini
adalah jumlah awal siswa dan tenaga pendidik di SMK Pancasila 10 Wuryantoro. Setelah hampir 7 tahun berkembang sekolah ini
tiap tahun hanya mendapat 2 kelas tiap tahunnya.
Inilah sedikit gambaran SMK Pancasila 10 Wuryantoro, yang akan kita
gunakan sebagai subyek Peneltian
Tindakan Kelas.
1.2 Permasalahan
A.
Identifikasi masalah
1. Mendiskusikan
alternatife permasalahan dengan guru mata diklat dan guru BP
2. Metode yang kita gunakan
dalam pembelajaran :
- pengamatan kelas
- interview
- tes : - tes prestasi
belajar
- Tanya jawab untuk melihat daya serap
siswa
- pekerjaan siswa
- catatan tingkah laku
siswa / absensi
- dokementasi
B. Rumusan masalah
1. Apakah model belajar kelompok atau
diskusi kelompok dapat memecahkan masalah ?.
2. Bisakah minat belajar siswa meningkat dengan
metode belajar itu atau sebaliknya.
C. Pembatasan masalah
Supaya penelitian tindakan kelas ini tidak
melebar permasalannya
Maka perlu ada pembatasan subyek yang akan
kita jadikan
bahan penelitian. Yaitu pada siswa
kelas II MO
A pada SMK Pancasila 10 Wuryantoro.
Dengan
topik atau tema permasalahan dimana siswa kurang
berminat pada pelajaran
ilmu pengetahuan sosial.
1.3. Maksud Penelitian
Untuk mengetahui
tingkat kemampuan sebenarnya pada siswa dan kendala apa yang mempengaruhi
kurangnya ketertarikan siswa pada pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Bagaimana
pemecahan masalah tersebut.
1.4. Manfaat Penelitian
A. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
- Siswa dapat menyukai
pelajaran ilmu pengetahuan social.
b. Bagi guru
- Guru akan terbiasa
melakukan penelitian dan membaca Kemampuan siswa cerdas, sedang dan kurang pandai Sehingga akan lebih mudah untuk meningkatkan kemampuan Siswa.
c. Bagi sekolah
-Untuk menunjang
prestasi SMK Pancasila 10 Wuryantoro.
d. Bagi LPMP/ Penentu
kebijaksanaan
-Untuk
disebar luaskan ke guru atau siswa sehingga akan dapat melihat kemampuan
masing-masing personal untuk perbaikan diri.
B. Manfaat Teoritis
-Dengan belajar kelompok atau diskusi kelompok
diharapkan
siswa bisa membahas masalah bersama-sama,sehingga akan didapat hasil yang lebih baik.
BAB
II
KERANGKA
TEORI DAN HIPOTESIS
2.1. Kerangka Teori
Belajar
kelompok atau diskusi kelompok diharapkan siswa lebih aktif
memecahkan
masalah yang dihadapi. Sedang pengajar/guru sebagai
pengarah atau mediator diskusi. Dari
kegiatan diskusi ini diharapkan
siswa tertarik untuk lebih
belajar dengan sungguh-sungguh.
Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa,
kelompoknya dan
guru untuk menganalisis, memecahkan masalah,
menggali atau
memperdebatkan materi diskusi.
2.2. Hipotesis Tindakan
1.Model pembelajaran belajar
kelompok atau diskusi kelompok ternyata
bisa merubah sifat siswa yang
tadinya kurang perhatian menghadapi
pelajaran sekarang lebih
memperhatikan materi yang diberikan penga-
jar/guru. Hal ini karena siswa
ikut aktip dalam pembelajaran.
2.Siswa tidak lagi bosan menghadapi
metode ceramah pengajar/guru.
3.Memotivasi siswa untuk lebih tekun
belajar.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1.Seting Penelitian
A.Seting/tempat :
SMK PANCASILA 10 WURYANTORO
B.Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
C.Objek tindakan :
a. siswa kelas : II MOA
b. jumlah siswa : Laki-laki 35 orang.
D. Tahun pelajaran : 2008 – 2009
E. Lokasi sekolah : Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri.
3.2. Siklus Penelitian
Prosedur Tindakan/Rencana Siklus.
Siklus I dilaksanakan untuk mengukur
kemampuan kompetensi minimal
Siswa dan dianggap berhasil bila
mencapai Indikator keberhasilan
70
(70 %).Siklus I akan dilaksanakan jika
indicator keberhasilan kompetensi
Minimal siswa (70/70%) pada Siklus I
belum tercapai.
Siklus III akan dilaksanakan jika indikator
keberhasilan kompetensi minimal
siswa (70/70%) pada siklus II belum
tercapai hingga mencapai kompentensi
minimal yang diharapkan (70/70%) sesuai
dewngan tujuan pembelajaran.
3.3.Data dan Analisis Data
A. Tehnik Pengumpulan data : tes tertulis
dan wawancara dengan sejawat.
B. Tehnik analisa data : deskriptif-deskriptif
C. metode yang digunakan : metode
kualitatif.
3.4. Rencana Anggaran
A. Persiapan
a.Pembentukan Personel Rp. 200.000,00
b.Pembuatan Instrumen Penelitian Rp. 200.000,00
B. Pelaksanaan
a.Survey wilayah penelitian Rp. 100.000,00
b.Pengecekan wilayah penelitian Rp. 100.000,00
c.Pengamatan obyek penelitian Rp. 100.000,00
C. Pelaporan
a.Honorarium
Rp. 100.000,00
b.Laporan hasil Penelitian Rp. 100.000,00
------------------------
Jumlah total Rp. 900.000.00
3.5.Jadwal Penelitian
_____________________________________________________
Uraian Kegiatan Bulan
_____________________________________________________
1)
Persiapan
V
2)
Pelaksanaan
V
3)
Laporan
V
_____________________________________________________
Lampiran :
Lamiran 1. RPP
I
2. RPP II
3. Instrumen Penelitian
RENCANA PEMBELAJARAN
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Program
keahlian : Tehnik Mekanik Otomotif
Standar
Kompetensi : Mengembangkan
sikap demokratis
Kompetensi : Mampu bekerjasama menjalankan prinsip-prinsi
demok-
Rasi.
Kelas/semester :
X / II
Waktu : 2 jam ( 2x pertemuan )
- Tujuan
Kesadaran sebagai makluk social yang
mampu menerapkan demokrasi dalam kehidupannya sehari-hari.
- Materi Pembelajaran
1.Pengetahuan
-Subyek dan obyek demokrasi.
2.Ketrampilan
-Memilih kegiatan yang demokratis.
-mendengarkan paparan orang lain.
3.Sikap
-Menerima perlakuan demokratis.
-berlaku demokratis kepada orang lain.
- Metode
Langkah awal :
-Pro test
-Siswa membaca modul
Langkah inti
-Siswa mencatat hal-hal yang penting dari modul
-Siswa menanyakan hal-hal yang kurang dipahami.
-Guru bertanya kepada siswa
-Tanya jawab guru dan kelompok
-Menyimpulkan hasil pembelajaran
Kegiatan akhir
-Post-test
-Remedial
- Skenario Pembelajaran
-Guru menugaskan kepada siswa untuk
melakukan observasi tentang
prinsip demokrasi di keluarga,
sekolah dan masyarakat.
-Siswa membuat laporan hasil
observasi.
-Guru menyimpulkan pelaksanaan system
demokrasi di Indonesia.
- Penilaian
-Post-test
-Observasi tentang prinsip-prinsip
demokrasi dalam keluarga. Sekolah
dan masyarakat.
- Sumber Belajar
-Modul PKn dan Sejarah 1 b Aji Jaya
Wonogiri, mei 2009
Mengetahui Guru Mata
Pelajaran
Kepala sekolah
Drs.Sunowo Gito Wahono Utomo Setiyawan S.Pd
NIP.
No comments:
Post a Comment