Sunday, 18 December 2016

PENILAIAN KURIKULUM K 13



PENILAIAN KURIKULUM K 13 TANPA PERANGKINGAN 

Mengapa sekolah tidak mencantumkan rangking pada siswanya. Alasannya apa ? Bagaimana kalau tidak ada rangking orang  tua tahu kemampuan anaknya sampai batas berapa, dan biasanya anakpun akan kecewa karena merasa dirinya sama dengan teman lain yang dia yakini dirinya lebih pandai. Kita tahu sudah seperti dogma, kalau prestasi itu dinilai menggunakan rangking.
Benarkah tolak ukur keberhasilan anak selalu di pandang dari sederet rangking dan rangking hanya melihat kognitif serta menafikan nilai dan proses yg lain. Adanya rangking bisa untuk memotivasi anak dan orang tua, dan menjaga psikologi anak juga. Yang ranking rendah biar termotivasi dan
yang tinggi dapat kebanggaan.  Apakah guru memang perlu menampilkan rangking. Dengan adanya  rangking bisa untuk melaporkan tingkat perkembangan anak. Sangat perlu rangking untuk di cantumkan sebagai penyemangat bagi anak didik untuk memperbaiki atau meninggkatkan belajarnya. Secara psikologi anak malu jika mendpt rank/nilai rendah. Apakah karena Kurikulum  tidak menghendaki itu alasannya adalah agar tidak mematok perkembangan anak,yang penting kompetensi tercapai.
Penilaian kurikulum kita sekarang bukan membandingkan antar peserta didik di kelas tapi melihat kompetensi apa yg sudah dikuasai dan yg belum dikuasai, sehingga diraport perlu diperjelas pencapaian kompetensi anak ybs. Kuatnya dimana dan lemahnya dimana sehingga org tua tahu kemampuan anaknya bagaimana.
Rangking itu penting untuk diketahui orang tua, selain pada pencapaian KKM. Sehingga orang tua dengan melihat perkembangan anaknya, maka nantinya orang tua dpt mengarahkan anaknya ke jenjang pendidikan yg didukung oleh kompetensi anak.
Perangkingan anak di kelas,sebaiknya pihak sekolah mengupayakan untuk dicantumkan dlm raport  siswa, krn selain itu bisa sebagai suatu kebanggaan, bisa pula menjadi motivasi dan sugesti bagi anak utk mempertahankan dan memperjuangkan prestasi, dlm bentuk persaingan sehat pada jenjang berikutnya.
Benarkah pemberitahuan ranking pada nilai rapot hanya menyenangkan bagi siswa yg ada di peringkat atas? Ataukah bahkan yang rangking bawah akan termotipasi, untuk jd lebih baik.
Ranking sebagai cerminan keberhasilan siswa dalam belajar Dan keberhasilan guru dalam mengajar. Adanya rangking pada raport bisa menajdi skala pembanding tentang perkembangan belajarnya, bersama teman sekelas?  Orang tua bisa tahu perkembangan belajar secara bersama dalam kelasnya sehingga orang tua pun dapat ikut memberi suport dan sugesti pada anaknya.
Saat ini sistem penilaian sekarang (k 13 ). Memang tidak ada lgi perangkingan, karena penilaian itu menyangkut berbagai aspek. Maka tugas guru untuk mensosialisasikan kepaada siswa Maupun orang tua.

By. Wawam. 181216

No comments:

Post a Comment